HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA KELUARGA, MASYARAKAT, DAN SEKOLAH
DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN
Peran keluarga dalam
mengembangkan pendidikan merupakan pembentukan pembiasaan-pembiasaan pada diri
anak. Keluarga merupakan pendidikan pertama yang diperoleh anak. Pendidikan
dalam keluarga bisa dikatakan sebagai pendidikan informal. Pendidikan informal
dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan dasar pembentukan
anak. Misalnya, sikap religius, disiplin, tata krama, sopan santun,
lembut/kasar, rajin/rapi, penghemat/pemboros, dan sebagainya yang dapat tumbuh
dan berkembang senada dan seirama dengan kebiasaannya di rumah. Tergantung dari
pihak keluarga cara mendidiknya seperti apa. Jika dalam keluarga anak dididik
dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, maka ia akan memiliki
kepribadian baik. Namun, jika dalam keluarga anak cenderung tidak diperhatikan,
pihak keluarga cuek terhadap kebiasaan anak, bisa jadi anak itu memiliki
kepribadian yang kurang baik atau nakal, karena dibiarkan ia berteman dengan
siapa saja.
Di masyarakat anak
berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang beraneka macam, seperti
orang-orang, peristiwa-peristiwa. Seorang anak memperoleh pendidikan nonformal
berupa berbagai pengalaman hidup. Telah diketahui bahwa dalam masyarakat
terdapat berbagai macam kepribadian seseorang yang berbeda-beda. Jika seorang
anak dalam masyarakat ia bergau dengan teman-teman atau anak-anak yang memiliki
kebiasaan baik, maka ia akan terpengaruh baik pula. Sebaliknya, jika anak
berteman dengan teman-teman yang nakal, maka ia akan ikut nakal. Kenyataan di
daerah saya seperti itu. Dan pergaulan seorang anak di masyarakat juga
dipengaruhi oleh faktor keturunan. Jika orang tuanya memiliki sikap yang baik,
anaknya juga baik. Jika orang tuanya memiliki kebiasaan buruk atau bisa
dikatakan nakal, maka anaknya juga nakal. Jadi bisa dikatakan kepribadian anak
itu mengikuti orang tuanya, faktor keturunan juga mempengaruhi dalam kehidupan
pribadi anak di masyarakat.
Peran sekolah
dalam mengembangkan pendidikan, anak akan memperoleh pendidikan formal yang
terprogram dan terjabarkan dengan tetap. Di sekolah anak akan memperoleh
pembentukan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap bidang
studi/mata pelajaran. Di sekolah anak yang memiliki kepribadian tekun dan rajin
belajar akan memiliki keinginan untuk meraih cita-cita akademis yang
setinggi-tingginya. Sebaliknya, anak yang berinteraksi dengan teman sekolahnya
yang pembolos, malas belajar, nakal, maka kepribadiannya akan terpengaruh
menjadi nakal dan malas belajar juga. Di sekolah guru harus menanamkan
sikap-sikap yang baik kepada siswa. Tugas guru di sekolah tidak hanya transfer
of knowledge, memberi pengetahuan, namun juga memberi teladan yang baik ke
peserta didik. Sekolah juga harus bisa menjadi wadah untuk menyalurkan bakat
siswa.
Jadi, hubungan
timbal balik antara keluarga, masyarakat, dan sekolah sangat berpengaruh dalam
mengembangkan pendidikan anak. Keluarga sebagai pembentukan kepribadian dasar
pada anak, masyarakat sebagai pengalaman hidup, dan sekolah sebagai penambah
wawasan/pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar