pentingnya ilmu dan kuatnya kepribadian

Orang muslim itu bisa selamat dari api neraka, bisa membedakan mana hal baik dan buruk, bisa menghindari yang mendekatkan kepada dosa, bisa menghindari kemaksiatan, itu dengan ilmu. Dengan ilmu itu seseorang bisa selamat dari hal-hal yang mengarah kepada dosa, bisa menunjukkan mana jalan yang harus dilalui, bisa menyelamatkan dia dari kemaksiatan, menyinari jalan hidup mereka. Tapi seiring berkembangnya zaman, khususnya pada zaman sekarang ini, ada kalanya ditemukan orang yang sudah berilmu, memiliki pengetahuan luas masih saja berbuat kemaksiatan. Di ilustrasikan seperti orang berilmu itu seperti memiliki senter/cahaya, dengan cahaya dia bisa menunjukkan jalan mana yang harus dilalui. Dengan cahaya itu bisa menerangi jalan yang akan dilewati. Dengan cahaya itu pasti dia bisa melihat, oh itu ada pecahan kaca, ada batu, dan itu bisa dihindari dengan dia memiliki cahaya/senter. Pada zaman sekarang seolah-olah dosa itu sudah tidak menjadi ketakutan, namun dosa-dosa itu kebanyakan malah dijalani, dinikmati, tanpa berpikir panjang bahwa dosa itu akan mengantarkan mereka ke dalam api neraka. Maka dari itu, ilmu saja yang dimiliki di zaman sekarang ini dirasa kurang cukup untuk menjalani kehidupan yang tanpa mengenal dosa, sesuatu hal yang harus dimiliki muslim yaitu kepribadian/karakter, dengan artian kepribadian itu merupakan komitmennya menjaga ilmu yang dimiliki. Seseorang yang memiliki ilmu dan memiliki kepribadian yang kuat dipastikan akan mampu menjalani kehidupan sekarang ini dan masih mengagungkan Allah sang pemilik agama Islam. Disamping itu, sebagai pelengkap hal ketiga yang harus dimiliki yaitu uang/harta. Tanpa harta kita akan makan dengan apa, kita bisa memenuhi kebutuhan hidup kita dengan apa. seperti halnya orang muslim yang ekonominya dibawah rata-rata, kemungkinan ada yang berfikiran untuk apa sholat jika perekonomian tidak ada perubahan. tapi tidak semuanya berfikiran seperti itu. jadi bisa dikatakan harta itu sebagai pelengkap dalam menjalani kehidupan.