POTENSI ALAM, SOSIAL, dan BUDAYA
dalam KEBERAGAMAAN
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : IAD, ISD, IBD
Dosen Pengampu :
Miftahurrohmah, S.Pd., M.Sc.
Disusun Oleh Kelompok 8 :
1.
M. Iftah Hafara Maulana (1410110046)
2.
M. Miftahurrohman (1410110056)
3.
Aida Aryati (1410110062)
4.
Sya’idatur Rohmah (1410110076)
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pengertian potensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kekuatan, kesanggupan, daya,
atau kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Pengertian alam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
segala sesuatu yang termasuk di satu lingkungan dan dianggap sebagai satu
keutuhan. Pengertian sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
ilmu tentang perilaku kehidupan manusia sebagai makhluk hidup yang
bermasyarakat. Pengertian budaya menurut Koentjaraningrat adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kata agama bisa diartikan sebagai sebuah kepercayaan. Dengan kata lain
bahwa orang yang beragama tentu memiliki pedoman agar hidupnya teratur dan
tidak kacau karena berfungsi sebagai pengatur untuk terwujudnya integritas
hidup manusia dalam hubungan dengan Tuhan dan dengan alam yang mengitarinya.
Sedangkan keberagamaan adalah respon
atau pandangan seseorang atas ajaran agama yang dia anut dan dia yakini.
Sehingga apa yang dilakukan dalam rangka menjalankan ajaran agama itu merupakan
keberagamaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
keberagamaan pada dasarnya adalah suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang
berbagai teknik atau cara yang sistematis, rasional, dan ilmiah bagaimana
setiap kita melakukan titah agama sesuai dengan kualifikasi Al-Qur’an dan
sunnah.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian dari Potensi Alam ?
2.
Apa pengertian dari Potensi Sosial Budaya ?
3.
Apa saja Pertentangan Sosial Akibat Keberagaman
Budaya
4.
Bagaimana hubungan Potensi Alam,
Sosial dan Budaya dalam keberagamaan ?
C. Tujuan
1. Untuk
memahami pengertian potensi alam
2. Untuk
memahami pengertian potensi sosial budaya
3. Pertentangan
Sosial Akibat Keberagaman Budaya
4. Untuk
memahami hubungan potensi alam, sosial dan budaya dalam keberagamaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Potensi Alam
Potensi alam merupakan seluruh kenampakan alam
beserta sumber daya alam yang terdapat di suatu daerah. Potensi alam dapat
dibedakan menjadi tiga yakni sebagai berikut :
1. Potensi Alam Wilayah Daratan
Pada umumnya di dalam bumi terkandung
berbagai kekayaan alam seperti minyak bumi, gas alam, emas, tembaga serta bahan
mineral lainnya.
Contoh
potensi alam wilayah daratan :
a.
Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan daratan yang
memiliki ketinggian 0 - 200 meter di atas permukaan air laut. Dataran rendah
biasanya berada dekat laut. Dataran rendah sering dimanfaatkan untuk pemukiman
penduduk, pertanian, pertambangan dan perdagangan. Tanaman yang cocok tumbuh di
dataran rendah antara lain padi dan palawija.
b.
Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan daratan luas
yang berada pada ketinggian di atas 200 meter. Dataran tinggi sering
dimanfaatkan untuk usaha perkebunan dan tempat wisata. Tanaman yang cocok untuk
usaha perkebunan di dataran tinggi antara lain teh, kopi, cengkih, dan sayuran.
2. Potensi Alam Wilayah Perairan
a. Laut
Sumber daya alam yang terkandung di
dalamnya sangat banyak. Antara lain berbagai macam ikan, udang, kerang, rumput
laut serta mutiara. Selain itu berbagai bahan tambang juga terkandung di dalam
lautan.
b. Perairan Darat
Perairan darat merupakan perairan
yang berair tawar. Yang termasuk perairan darat adalah sungai, danau dan waduk.
Perairan darat dapat dimanfaatkan untuk olah raga, sarana transportasi,
rekreasi, perikanan dan pertambangan. Air yang bertenaga seperti air terjun
juga dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
3. Potensi Alam Wilayah Udara
Udara
memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Manusia dan hewan membutuhkan udara untuk bernapas. Tumbuhan membutuhkan udara
untuk melakukan fotosintesis. Udara juga berfungsi melindungi kehidupan di bumi
dari sinar ultraviolet dan benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi. Lapisan
udara atau atmosfer yang menyelubungi bumi menyaring radiasi ultraviolet yang
dapat mengganggu kehidupan di bumi. Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi
juga akan hancur di udara sebelum sampai ke bumi. Udara terdiri atas tiga
unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol.
B. Potensi
Sosial Budaya
Potensi sosial
budaya merupakan potensi yang terdapat di kehidupan masyarakat. Keberagaman
budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia.
Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik
maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan
pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan
diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam
melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia.
Pengaruh
lingkungan budaya yang dalam ekspresi keberagamaan lebih banyak ditemukan dalam
hal-hal praktis dan konkrit. Budaya lingkungan tertentu berpengaruh pada
cara beragama yang berbeda pula. Untuk budaya Indonesia khususnya budaya
jawa, sarung merupakan contoh nyata yang dapat ditunjukkan dengan mudah. sarung merupakan lambang keislaman yang
sebenarnya mengandung nilai intrinsik islam yang universal. Yaitu kewajiban
menutup aurat. Juga mengandung instrumen yang lokal, yaitu wujud materialnya
sebagai pakaian itu sendiri.
Suatu bentuk kesadaran sosial dalam keberagamaan
adalah pelaksanaan zakat yang diberikan kepada orang yang berhak menerima. Ini
adalah salah satu contoh pengertian ibadah bahwa ibadah itu sendiri mancakup
seluruh kegiatan manusia termasuk kehidupan sosial. Jika ibadah tidak
melahirkan kesadaran sosial, maka akan menghilangkan makna hakiki ibadah itu
sendiri.
Ibadah itu sendiri mencakup seluruh
kegiatan manusia termasuk kehidupan sosial. Karena ibadah yang tidak melahirkan
kesadaran sosial maka akan menghilangkan makna hakiki ibadah itu sendiri.
Sehingga pelaku suatu bentuk ibadat formal tanpa kesadaran sosial itu justru
terkutuk oleh Tuhan. Karena tiadanya kesadaran sosial merupakan indikasi
kepalsuan dalam beragama. Dan kegiatan melakukan ibadat seperti sholat justru
dikutuk Tuhan jika sholat itu tidak melahirkan kesadaran sosial.
Berbagai jenis
kesenian daerah dan adat istiadat merupakan contoh potensi sosial budaya.
1. Kesenian Daerah
Bentuk-bentuk kesenian yang dapat
menjadi potensi suatu daerah antara lain:
a.
Seni tari
tradisional
Hampir di setiap daerah di Indonesia
memiliki tarian khas dan unik. Contohnya Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari
Kecak dari Bali dan Tari Nelayan dari Maluku.
b.
Seni pertunjukan
Seni pertunjukan disebut juga dengan
seni pentas. Drama, wayang serta teater merupakan contoh seni pertunjukan. Contoh
seni pertunjukan di Indonesia adalah Wayang Golek (Jawa Barat), Lenong
(Betawi), dan Ogoh-ogoh (Bali).
c.
Seni musik tradisional
Seni musik
tradisional meliputi lagu dan alat musik tradisional. Contoh lagu daerah antara
lain Lagu Apuse (Papua), Ampar-ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Kicir-kicir
(Jakarta) dan Soleram (Riau).
d.
Seni rupa
Seni rupa
terdiri dari berbagai bentuk, yaitu seni pahat, seni patung dan seni ukir.
Daerah di Indonesia yang terkenal dengan seni pahat dan patung antara lain
adalah daerah Bali. Sedangkan seni ukir yang terkenal adalah Jepara.
2. Tradisi atau Adat Istiadat
Tradisi atau
adat istiadat merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh
suatu masyarakat. Contoh tradisi yang dapat menjadi potensi daerah antara lain
tradisi gotong royong dan upacara adat.
C. Pertentangan
Sosial Akibat Keberagaman Budaya
Kita harus
menyadari bahwa kehidupan masyarkat Indonesia sangat majemuk dalam suku bangsa
dan budaya. Keberagaman suku bangsa dan budaya itu akan berdampak negatif,
berupa timbulnya pertentangan antar budaya, jika tidak benar-benar ditangani
secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya,
kadang-kadang diwarnai oleh konflik antar budaya. Perubahan nilai-nilai budaya
akibat pengaruh globalisasi ternyata telah memicu timbulnya konflik sosial
budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif
akibat keberagaman sosial budaya, antara lain sebagai berikut :
a. Menimbulkan
krisis ekonomi yang berkepanjangan dan sulit diatasi, menyebabkan naiknya harga
barang – barang kebutuhan pokok serta rendahnya daya beli masyarakat.
b. Menimbulkan
konflik antar golongan politik, sehingga menghambat jalannya roda pemerintah
dan pelaksanaan pembangunan.
c. Menimbulkan
konflik antar suku bangsa, antar golongan, atau antar kelas sosial, sehingga
menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, dan sebagainya.
d. Menimbulkan
perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan
nilai dan norma sosial, perubahan pranata dan lembaga sosial, perubahan
pandangan hidup, perubahan sistem dan struktur pemerintahan, dan sebagainya
D. Hubungan
Potensi Alam, Sosial, dan Budaya dalam keberagamaan
Alam
dan agama sangat erat kaitannya. Perubahan alam dipengaruhi juga karena
perubahan moral beragama atau tingkah laku keberagamaan seseorang. Alam ini
merupakan nikmat besar yang diberikan Tuhan untuk manusia agar dapat
dimanfaatkan dalam kehidupannya. Dengan demikian, manusia sebagai khalifah
dimuka bumi harus bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan dan harus memiliki
kemampuan dan kesempatan untuk memanfaatkan alam bagi kehidupannya.
Harus
diakui bahwa di satu pihak Tuhan telah menciptakan seluruh alam dan isinya
untuk manusia, tetapi di lain pihak manusia juga harus menciptakan agar
lingkungan hidup memiliki daya dukung yang kuat. Untuk itu manusia harus menggunakan
potensi lingkungan secara lebih efisien dan lebih bermanfaat.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia
diciptakan adalah untuk menjaga, merawat alam dengan sebaik – baiknya, dan
harus senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan dari-Nya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Demikianlah
yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
B.A, Wartinah, Antropologi,
Bumi Aksara, Jakarta; 2000.
Drs. H.
Hartono, dkk, Ilmu sosial dasar, Bumi Aksara, Jakarta: 1997.
Jasin, Drs.
Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Rajawali Pers, Jakarta, 2003.